SMP Laboratorium UM kembali menggelar kegiatan kebahasaan dan kesastraan yang dilaksanakan setiap bulan Oktober, atau yang lazim disebut Bulan Bahasa dan Sastra. Kegiatan ini bukan hanya untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, tetapi juga untuk meningkatkan rasa kecintaan Warga SMP Laboratorium UM terhadap bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Sastra, SMP Laboratorium UM mengadakan Gebyar Busana serta mengadakan lomba panggung pemuda bahasa dan lomba peragaan busana daerah. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari yaitu hari Senin dan Selasa, 25 – 26 Oktober 2021 yang bertempat di lapangan SMP Laboratorium UM atau lebih dikenal dengan “Arena ARSIMBO”. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga SMP Laboratorium UM mulai dari guru, pegawai, mahasiswa KPL UM, dan seluruh siswa SMP Laboratorium UM.
Kegiatan dibuka oleh pembawa acara/host yang bertugas menyapa dan membacakan susunan acara pada hari itu, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ibu Dra. Yayuk Prihatnawati, M.Pd. selaku kepala sekolah. Berikutnya dilanjutkan penampilan tarian kontemporer dari siswi SMP Laboratorium UM, disambung dengan penampilan spesial dari bapak guru dan pegawai SMP Laboratorium yang menampilkan pertunjukan tari barong. Kedua penampilan di atas berhasil menyita perhatian hadirin karena penampilan yang dibawakan tergolong tampilan baru yang memberikan warna berbeda pada tarian tradisional. Selain itu tari barong yang dibawakan oleh bapak guru dan pegawai SMP Laboratorium UM juga tidak kalah memukau sebab dalam tarian tersebut mengusung tema tradisional yang dipadukan dengan musik modern.
Selanjutnya adalah lomba panggung muda bahasa. Lomba ini diikuti oleh seluruh siswa SMP Laboratorium UM, masing-masing kelas memberikan penampilan berupa pembacaan puisi diiringi paduan suara oleh masing-masing kelas. Sementara untuk lomba peragaan busana masing-masing kelas mengirimkan dua perwakilan untuk menampilkan peragaan busana daerah. Peragaan busana daerah digelar dengan tujuan lebih memberikan pemahaman kepada generasi muda bagaimana bentuk serta keragaman jenis busana adat berbagai daerah di Indonesia.
(Penulis: Nandy Wahyu Nur Setya dan Aurely Oktania Riwanda)
where can i buy priligy All others had been receiving therapy up to the time of conception and until the pregnancy was identified