SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang berdiri tahun 1990 dengan nama SMP IKIP Malang di bawah naungan Yayasan Pendidikan Bhinneka Karya Unit Korpri IKIP Malang. Tahun 1996 Yayasan Bhinneka Karya Malang berubah nama menjadi Yayasan Pendidikan IKIP Malang, Tahun 2005/2006 mengalami perubahan nama lagi dari SMP IKIP Malang di bawah naungan Yayasan Pendidikan IKIP Malang berubah menjadi SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang di bawah naungan Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang (YPUM). Sejak berdiri hampir 17 tahun, tepatnya pada tahun 2005/2006 SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang memakai sistem Modul dan Akselerasi/Percepatan. Sampai saat ini system modul masih tetap berjalan walau pun ada sedikit kendala yang dialami oleh para siswa.

Tahun 2009 tepatnya tanggal 15 Oktober 2009 Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang (YPUM) dilebur dengan Unit Pengembangan Sekolah Laboratorium (UPSL) Universitas Negeri Malang menjadi Badan Pengembangan Laboratorium Pendidikan (BPLP) Universitas Negeri Malang. Dari tahun ke tahun, SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang selalu mengalami peningkatan, hal ini terbukti dari jumlah siswa yang selalu bertambah pada tiap tahun pelajaran, dikarenakan SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang letaknya yang strategis dan nyaman serta dilalui berbagai macam jenis kendaraan/angkutan umum kota.

Tahun pelajaran 2011/2012 jumlah siswanya mencapai 567 siswa yang dikelompokkan menjadi kelas pembelajaran berjumlah 18 kelas dengan rincian 15 kelas reguler dan 3 kelas ICP (InternationalCambridge Program). Diajar oleh 36 guru yang kompeten dibidangnya dan dibantu oleh 10 pegawai administrasi. Tahun 2013 yakni tahun pelajaran 2012/2013, jumlah siswanya mencapai 608 siswa yang dikelompokkan menjadi kelas pembelajaran berjumlah 20 kelas dengan rincian 16 kelas reguler, 1 kelas akselerasi. Sedangkan tahun pelajaran 2013/2014 jumlah siswa mencapai 772 siswa dikelompokkan menjadi 22 kelas. Diajar oleh 39 guru yang kompeten dibidangnya (termasuk 6 guru dengan kualifikasi S2, 1 guru sedang menempuh pendidikan S2) dan dibantu oleh 4 pegawai administrasi, 4 tenaga kebersihan, dan 4 tenaga satpam. Tahun pelajaran 2014/2015 jumlah siswa mencapai 724 siswa dikelompokkan menjadi 23 kelas. Diajar oleh 41 guru yang kompeten dibidangnya (termasuk 6 guru dengan kualifikasi S2, 1 guru sedang menempuh pendidikan S2) dan dibantu oleh 4 pegawai administrasi, 4 tenaga kebersihan, dan 4 tenaga satpam.

Berkenaan dengan siswa ICP, SMP Laboratorium sudah meluluskan siswa ICP tahun 2012. Dengan adanya pembatalan dari mahkamah konstitusi tentang pasal 50 ayat 3 Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjadi dasar pembentukan RSBI dan SBI, artinya keberadaan RSBI dan SBI dihapuskan dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, dan hasil diskusi dengan wali siswa ICP, maka mulai tahun pelajaran 2013/2014 siswa program ICP kelas 7 dan kelas 8 dilebur ke program reguler.

Pada tahun pelajaran 2010/2011 SMP Laboratorium UM dipercaya oleh Diknas kota Malang sebagai sekolah swasta penyelenggara kelas Inklusi. Sampai dengan tahun 2013/2014, ada 10 siswa anak berkebutuhan khusus (ABK) (2 siswa kelas 9, 4 siswa kelas 8 dan 4 siswa kelas 7) dengan didampingi 6 guru pendamping khusus (GPK). Sedangkan untuk program akselerasi atau CIBI (Cerdas Istimewa Bakat Istimewa), SMP Laboratorium UM diberi ijin menyelenggarakan program akselerasi dari yayasan BPLP UM, untuk ijin dari diknas kota masih dalam proses. Tahun pelajaran 2012/2013, SMP Laboratorium UM meluluskan sepuluh siswa akselerasi angkatan pertama.

Selain kegiatan akademik, para siswa juga bisa mengembangkan bakat dan minat di SMP Laboratorium UM yang tersalurkan lewat kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Kegiatan Ekstrakurikuler tersebut antara lain: Pramuka (ekstra wajib untuk siswa kelas 7), Seni (Tari dan Musik), Futsal, Basket, PMR, BDI, ECC, Mading, drumband, dan karawitan. Guna menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, SMP Laboratorium UM telah memiliki Laboratorium Komputer, Laboratorium Bahasa, Laboratorium IPA, ruang BP, ruang UKS, ruang inklusi, ruang Perpustakaan yang menunjang, ruang musik, ruang tata boga dan Lapangan olah raga sendiri (futsal, basket dan volly, lompat jauh maupun lompat tinggi).

Tahap demi tahap dalam perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan, sampai sekarang telah pula dibangun ruang kantin dengan kapasitas enam stan penjualan (selain koperasi siswa, sudah berkembang lama), 1 ruang  untuk inklusi, pos Satpam, masjid yang bisa menampung semua siswa untuk kegiatan sholat Dhuha, sholat Dhuhur, sholat Ashar maupun sholat Jumat, serta 7 gasibu yang bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran di luar ruang.

Pada tahun pelajaran 2010/2011 SMP Laboratorium UM mendapat bantuan peralatan life skill, berupa 3 unit komputer, 1 unit scanner dan 5 unit alat untuk menggambar. Alat-alat ini digunakan untuk keterampilan membuat animasi. Pada akhir tahun pelajaran 2010/2011, SMP Laboratorium UM mendapat bantuan dari Dinas Pendidikan Nasional Kota Malang menerima bantuan scanner untuk alat bantu mengoreksi lembar jawaban siswa (LJK). Pada tahun pelajaran 2011/2012, SMP Laboratorium UM telah mendapat subsidi operasional sekolah CIBI, dan bantuan rehab ruang belajar sebanyak 3 kelas, ruang ketrampilan dan dapur untuk guru dan karyawan.

Untuk tahun pelajaran 2012/2013 s.d. 2013/2014, tiga dari empat usulan proposal ke diknas kota Malang diterima, antara lain alat peraga IPS, matematika dan olah raga. Sedangkan untuk program inklusi, SMP Laboratorium mendapat hibah elearning dan semua siswa ABK mendapat beasiswa dari PKLK (Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah  Jakarta.

Sesuai dengan kebijakan BPLP dan UM, maka pada tahun 2016 penerimaan kelas ICP (Internasional Class Programe) dialihkan dari SMP Internasional Lab UM ke SMP LAB UM dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini. Dengan demikian SMP Internasional LAB UM tinggal melanjutkan kelas 9. Demikian seterusnya sehingga 2 tahun mendatang semua kelas ICP semuanya dikelola oleh SMP LAB UM. Kebijakan ini diambil dengan harapan Kelas ICP akan terintegrasi dari SD, SMP hingga SMA. Dengan demikian kelas ICP ini dapat dipergunakan sebagai rujukan lembaga pendidikan lain yang ingin belajar ke UM.

Pada saat ini, SMP LAB UM memiliki 23 rombel dengan rincian kelas 7 sebanyak 8 kelas program reguler dan 1 kelas ICP, kelas 8 sebanyak 7 kelas, dan kelas 9 sebanyak 7 kelas. Jumlah siswa saat ini adalah 739 orang dengan rincian kelas 7 sebanyak 280 orang (254 reguler dan 26 ICP), kelas 8 sebanyak 222 orang, dan kelas 9 sebanyak 237 orang. Jumlah guru sebanyak 38 orang dan karyawan sebanyak 12 orang dengan rincian 4 orang tenaga administrasi, 4 orang tenaga kebersihan, dan 4 orang tenaga keamanan.