You are currently viewing KILAS MAKNA DI BALIK MOTIF BATIK SISWA

KILAS MAKNA DI BALIK MOTIF BATIK SISWA

Oleh: Ony Setyawan, S.Pd.

Sebuah karya yang dipersembahkan untuk dunia pendidikan selayaknya dapat menjadi sebuah doa dan harapan yang selalu terpancar ketika karya tersebut dikenakan oleh siswa-siswi dalam menuntut ilmu. Dalam kesempatan kali ini penulis mencoba menyematkan sebuah doa dan harapan yang luhur dalam bentuk sebuah karya visual berupa batik untuk dikenakan siswa-siswi SMP Laboratorium UM sejak pertengahan tahun 2020. 

D:\BATIK lomba\smp lab\b4.jpg

Secara keseluruhan desain motif batik ini mempunyai filosofi pendidikan yang tumbuh dari kampus Universitas Negeri Malang yang kemudian disesuaikan dengan tingkat pendidikan jenjang SMP. Desain ini lahir dari sebuah perenungan dan penggalian akan makna kehidupan, pendidikan, dan keluhuran dalam menuntut ilmu sepanjang hayat.

Filosofi Motif Desain Batik

  1. Pancuran, objek yang dijadikan motif ini diambil dari ikon taman tengah SMP Laboratorium UM, simbol “petirtaan” yang berarti air yang mengalir. Hal ini berkaitan dengan doa dan ilmu dari guru yang mengajar dalam mendidik mengalir dengan baik ke para siswa SMP Laboratorium UM.
  2. Bangunan, merepresentasikan sebuah rumah yang kokoh, sebagai pondasi dasar dan pijakan dalam menghimpun ilmu, dimana tempat para siswa belajar dalam satu atap rumah yang nyaman dan penuh kasih sayang.
  3. Kuncup Bunga dan Sulur-suluran, melambangkan proses belajar sepanjang hayat dan kehidupan yang selalu bertumbuh, kesuburan, kemakmuran, dan alam semesta. Di sisi lain kuncup yang berbagai macam arah dan visualnya menandakan kemajemukan karakter siswa yang kemudian dibina dalam satu arah, yaitu sesuai dengan visi-misi SMP Laboratorium UM
  4. Lidah Api, sebagai simbol sinar dan semangat yang terpancar dalam mencari, mengemban, dan mengamalkan ilmu yang didapat.

Filosofi Pola Desain Batik

  1. Lurus, merepresentasikan bahwa ilmu yang tersampaikan dengan baik selaras dengan cita-cita luhur dari pendidikan bangsa, penerapan pola lurus ini sering diterapkan pada batik klasik sebagai simbol harapan, nasehat, dan kekuatan. Dalam pemaknaan lain, sama halnya dengan garis lurus yang sejajar, hal ini melambangkan kata “furqan” atau dalam bahasa Indonesia berarti pemisah atau pembeda, yang melambangkan batas atau pemisah antara kebaikan dengan keburukan secara jelas. Hal ini erat kaitannya dengan peraturan tata tertib sekolah yang harus tegak dan lurus demi tugas mendidik yang mulia. 
  2. Pancuran dan Bangunan yang berselang-seling, merepresentasikan saling mengisi peran, pancuran sebagai penebar kebaikan di masyarakat, dengan kata lain alumni SMP Laboratorium dapat mengamalkan ilmu yang didapat berpengaruh baik dalam kehidupan bermasyarakat, sedangkan bangunan sebagai tempat menempuh ilmu (almamater). Dengan kata lain ilmu yang didapat di sekolah kelak dapat diterapkan dalam kehidupan, kedua hal itu sejalan dan seimbang dalam penerapannya. 
  3. Pancuran dan Bangunan Berakar Kalpa, menandakan SMP Laboratorium UM tumbuh dan berasal dari UPT Sekolah Laboratorium berada di bawah naungan Universitas Negeri Malang.

Makna Warna

  1. Merah, simbol semangat dan keteguhan niat luhur dalam mencari ilmu.
  2. Hitam bergaris putih, simbol keabadian ilmu sebagai pengharapan akan kebermanfaatannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Cinta dan kasih dengan ketulusan dalam mencurahkan ilmu akan selalu mengiringi langkah bapak ibu guru kepada siswa-siswi di SMP Laboratorium UM, sejak dulu, kini, hingga masa depan untuk mewujudkan Indonesia emas.