You are here
Home > Ekstrakulikuler > Ekstra Pencak Silat Nur Harias > IPS Nur Harias Ranting SMP LAB UM

IPS Nur Harias Ranting SMP LAB UM

IPS NUR HARIAS

RANTING SMP LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG

CABANG KOTA MALANG

 

Pencak Silat merupakan identitas budaya Nusantara, Indonesia yang sudah ada sejak abad ke-7 masehi, Pencak Silat sendiri merupakan seni beladiri yang kaya akan unsur budaya dan seni yang terkandung didalamnya. Sering sekali pencak silat dihubungkan dengan budaya perkelahian, namun Pencak Silat itu sendiri merupakan ilmu penghayatan pada kehidupan seperti yang dilansir oleh Edwin Hidayat Abdullah dalam Bukunya Keajaiban Pencak Silat 2013 Pencak Silat justru memanusiakan manusia banyak aspek moral, budaya, dan spiritual terkandung didalamnya.

IPS Nur Harias merupakan Perguruan Pencak Silat yang sudah ada sejak 7 Mei 1972 yang didirikan oleh almarhum Drs. H. M. Atho’illah Iskandar di Kota Surabaya, beliau merupakan salah seorang Dosen IKIP Negeri Surabaya yang sekarang UNESA berasal dari keturunan Kraton Solo, serta Anggota TNI yang berpindah tugas menjadi Dosen kala itu.

IPS Nur Harias dalam asas dan tujuanya adalah untuk Syiar Agama Islam melalui pencak silat, mengigat pendirianya mendapat restu dan persetujuan dari Jajaran Ulama Sunan Gunung Jati, dan Sunan Ampel.

dalam perkembanganya IPS Nur Harias dibawah oleh almarhum Drs. M. Syahrir Sanja (keturuana Kesultanan Makasar) ke kota Malang dan dikembangkan oleh Dr. Eko Harianto, M.Pd di Universitas Negeri Malang (Dosen FIK Universitas Negeri Malang) Masuk Ke SMP Laboratorium UM pada 14 Desember 2013 oleh Moch Aris Hidayat yang merupakan Staff dan Pembina Ekstra Kulikuler IPS Nur Harias Ranting SMP Laboratorium UM

 

Anggkatan Pertama Diklat 23 Desember 2013

 

Pembinaan Ekstra Pencak silat

Pembinaan Mental Spiritual perludilakukan untuk membentuk pesilat yang berjiwa luhur dan diiringi dengan pembinanan kebangsan.

ini merupakan pembinaan terhadap siswa agar mampu menjadi manusia yang berguna bagi Agama, Nusa dan Bangsa, serta berbakti kepada Kedua Orang tuanya untuk mewujudkan Panca Prasetya Nur Harias

Panca prasetya Nur Harias

Saya berjanji dengan ikhlas untuk

  1. Mengabdi kepada Allah SWT.
  2. Patuh pada pimpinan dan menjunjung tinggi nama perguruan.
  3. Berbakti kepada Ibu, Bapak, Guru, Masyarakat, Bangsa, dan Negara.
  4. Menjalankan yang baik, menjauhi yang buruk.
  5. Bergotong royong dalam suka dan duka.

Panca prasetya tidak dibuat semata-mata tanpa makna dan alasan makna Panca Prasetya secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut :

  1. Mengabdi kepada Allah SWT, bermakna untuk memperkuat iman dan takwa kepada Allah dengan menjalankan syariat islam dan ihksan dan pada dasarnya untuk selalu taat akan segala perintah dan larangan agama yang telah di perintahkan Allah SWT.
  2. Patuh pada pimpinan dan menjunjung tinggi nama perguruan,
  3. Berbakti kepada Ibu, Bapak, Guru, Masyarakat, Bangsa, dan Negara,
  4. Menjalankan yang baik, menjauhi yang buruk,
  5. Bergotong royong dalam suka dan duka saling membantu, saling berbagi, dalam keadaan senang maupun dalam keadaan duka karna pada dasarnya manusia itu hidup saling membutuhkan satu dengan yang lainya (makhluk sosial).

 

 

    

 

SEJARAH

Drs. H. M. Atho’illah Iskandar, (alm) Lahir dikota solo pada tanggal 25 Juli 1927 anak ke 5 dari 11 bersaudara, dibesarkan dilingkungan keluarga pencak silat, bapak Atho’illah Iskandar  Menempuh pendidikan Olahraga di Universitas Indonesia Jakarta, Beliau bergabung dengan militer dan menjadi MARINIR TNI AL pernah ditugaskan ke beberapa daerah di Inonesia termasuk wilayah Aceh dan Medan selama masa penugasan di berbagai daerah tesebut beliau sambil menimba ilmu Pencak Silat dan Berbagai Beladiri Lainya, Bapak Atho’illah Iskandar  mengenal Pencak Silat Itu sendiri jauh sebelum menjadi MARINIR TNI AL yang diperkenalkan oleh kakak dari Ayahnya yaitu Raden Mas Ketib (panggilan akrab beliau dikalangan keluarga Bapak Atho’illah Iskandar ), selain menjadi MARINIR TNI AL Bapak Atho’illah Iskandar  juga seorang atlet diberbagai bidang olahraga diantaranya; Judo, Lempar Lembing, Tinju, dan Tolak Peluru.

Bapak Atho’illah Iskandar  mengajukan mutasi dinas dari MARINIR TNI AL menjadi pengajar di IKIP Surabaya (sekarang UNESA) mengajar di jurusan Coach (Pelatih) mata kuliah Psikologi Umum. Pada masa itu ketua jurusan Coach adalah Habib Ali yang memiliki perkumpulan yang Pencak Silat  disebut PO (Pencak Organisasi). Bapak Atho’illah Iskandar  membantu Habib Ali melatih pencak silat di PO (Pencak Organisasi) sampai pada akhirnya setelah Habib Ali Meninggal, Bapak Atho’illah Iskandar  melatih Pencak Silat dilingkungan pesantren Sunan Ampel di bantu oleh Habib Umar (Putra Habib Ali).  Sebelum mendirikan perguruan Ikanta Pencak Silat Nur Harias bapak Atho’illah Iskandar sudah menyusun buku-buku olahraga khususnya tentang pencak silat yang sudah menyusun buku berseri.

Saat mendirikan Perguruan Ikatan Pencak Silat Nur Harias (IPS NH), Nama Nur Harias mempunyai arti yaitu, NUR = Cahaya dan HARIAS = Padi unggul, yang memakai prinsip ilmu padi yakni semakin berisi makin merunduk. Tujuan awal didirikannya Nur Harias adalah pengebangan Islam lewat pencak silat (syiar), yang didirikan Pada Tanggal 7 Mei 1972 berlokasi di Jl. Kawung Kota Surabaya, dengan 5 Orang anggota.  Angkatan pertama tersebut adalah  :

  1. Bapak M. Syahrir Sanja (Alm)
  2. Bapak Alfiah (Alm)
  3. Ibu Rumiah
  4. Ibu Pratiwi
  5. Ibu Hermin

Filosofi pendirian Nur Harias adalah “Tidak pernah ada kata tamat dalam belajar pencak silat” pernyataan dari bapak Syahrir Dan pesan yang pernah di sampaikan Bapak Atho’illah Iskandar  pada angkatan pertama pada khususnya “jangan sombong, jangan meremehkan orang lain, ojo dumeh, sing welas asih, anak silat harus sering kumpul

Tujuan Pendirian Nur Harias

  1. Tujuan awal didirikannya Nur Harias adalah pengebangan Islam lewat pencak silat (syiar).
  2. Membentuk warga Nur Harias menjadi warga negara Indonesia yang taqwa, sanggup membela diri, mempertahankan eksistensinya, masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.
  3. Memberi tuntunan, haluan, dan pedoman hidup kepada warga Nur Harias melalui pencak silat, menuntun peri kehidupan gotong-royong, berbudi daya religius dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
  4. Berpartisipasi dalam usaha-usaha Ikatan Pencak Silat Indonesia yang sesuai dan sejalan dengan asas dan tujuannya.
  5. Membentuk pesilat yang tangguh dan berprestasi

Tingkatan sabuk pendidikan

  1. Kawi (sabuk hitam dasar) = kijang
  2. Bharata (sabuk merah) = jasmaniah, semangat = kuda
  3. Nimpuno (sabuk biru) = lurus, benar, baik = banteng
  4. Manggala-panji (sabuk hijau) = welas asih, manusiawi = singa
  5. Seno – pendekar muda ( sabuk kunyit) = ngapuranta, memaafkan = gajah
  6. Sasmito – pendekar madya ( sabuk gading ) = lili legowo = naga = pendekar Ki anom
  7. Waskito – pendekar utama ( sabuk putih ) = sampurno = garuda = Ki
  8. Sabuk Intan – pendekar agung ( sabuk putih satin ) = Ki Agung

    Similar Articles

    Leave a Reply

    Top