“Generasi Micin biasa dialamatkan pada remaja tanggung maupun anak-anak usia sekolah yang menuntut perhatian lebih sehingga mereka berlagak dewasa dan melakukan hal-hal di luar batas wajar mereka.” Kutipan amanat kepala sekolah SMP Laboratorium UM tersebut tentu tidak berlaku bagi Michael Firmansyah (9…) dan ketiga kawannya serta seluruh siswa SMP Lab UM. Dipunggawai oleh Michael Firmansyah (9…), Tegar Prakoso (9…), M. Nur (9…), dan Maulana Raul (9…) siswa kelas 9 justru menunjukkan jiwa kreativitas serta kekompakan mereka. Keempat siswa tersebut mengambil perhatian seluruh peserta upacara pada perayaan 74 tahun kemerdekaan Indonesia kali ini.
Sejak peserta upacara disiapkan, Tegar dan Michael tampak ikut sibuk membagikan kertas berwarna merah-putih lembar demi lembar ke masing-masing peserta upacara kelas sembilan. Kertas yang diberikan oleh kedua anak tersebut kemudian disimpan di bawah kaki masing-masing penerima di barisan kelas 9. Bapak-Ibu guru dan staf karyawan tak luput dibuat penasaran dengan apa yang tengah dipersiapkan oleh anak-anak tersebut. Saat kertas yang mereka bagikan telah diterima seluruh kelas 9, sisa kertas mereka bagikan ke kelas 7 yang berbaris dekat dengan pasukan kelas 9.
Pemimpin upacara mengambil tempat, pasukan disiapkan, upacara dimulai. Derap langkah tegap paskibra SMP Laboratorium UM memasuki lapangan untuk mengibarkan Sang Merah-Putih. Bendera berhasil dinaikkan ke tiang dengan sempurna. Upacara berlangsung dengan khidmat. Seluruh peserta upacara tampak ikut hanyut dalam kesakralan pengibaran bendera. Latihan yang telah mereka jalani selama kurang lebih satu bulan lamanya membuahkan hasil yang memuaskan. Tibalah saatnya menyanyikan lagu wajib nasional. Dhyalifa (8D) selaku dirigen memimpin seluruh pasukan untuk menyanyikan lagu nasional “Hari Merdeka”.
Seiring majunya Dhyalifa memimpin seluruh peserta upacara untuk bernyanyi, tampak Michael dan M. Nur ikut maju ke depan barisan. Dengan mengangkat kertas yang sama dengan yang dimiliki oleh pasukan kelas Sembilan, Michael F, M. Nur memandu peserta upacara kelas 9 untuk mengangkat dan menggerak-gerakkan kertas yang mereka bawa menjadi sebuah koreo yang apik. Tak berselang lama, Maulana Raul ikut menyusul memberikan variasi komando. Terjawablah rasa penasaran dari bapak/ibu guru dan staf karyawan dengan apa yang mereka persiapkan sebelum upacara. Keempat siswa dan dibantu oleh teman-temannya menampilkan sebuah kreasi papermob yang baru pertama kali ini diidekan oleh siswa SMP Lab UM. pertunjukkan yang mereka sajikan tersebut tentunya mendapat atensi yang luar biasa dari seluruh peserta upacara. Tampak seluruh peserta upacara ikut larut dalam koreo yang diciptakan dan memeriahkan upacara kemerdekaan kali ini. Apresiasi tidak luput diberikan kepada empat siswa tersebut atas inisiatif mereka memberikan persembahan yang apik pada perayaan 74 Tahun kemerdekaan Indonesia di SMP Laboratorium UM. Apa yang mereka prakarasai sebagai sebuah kegiatan positif ini tentu akan menjadi kenangan manis tersendiri bagi mereka yang sekarang telah masuk pada tahun terakhir berada di SMP Lab UM.
Sebagai instansi pendidikan, SMP Laboratorium UM menyediakan fasilitas, dukungan pendidikan, dan pengembangan diri bagi talenta-talenta seperti yang dimiliki oleh Michael dan kawan-kawannya. Berperan aktif dalam membentuk generasi yang mampu bersaing memasuki era industry 4.0 dan menyiapkan generasi emas produktif. Membekali ilmu dan karakter yang tahan banting tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan bisa menyesuaikan perubahan dan menyikapi dengan bijaksana seperti yang diamanatkan oleh Dra. Yayuk Prihatnawati, M.Pd. Serta membantu mewujudkan tema kemerdekaan ke-74, SDM Unggul Indonesia Maju. Merdeka!
Ruri Hindaya Batita, S.Pd.