Bagi siswa-siswi SMP Laboratorium UM masjid tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari, disamping letaknya yang strategis yakni menghadap langsung gerbang masuk sekolah juga digunakan sebagai tempat membimbing dan membentuk karakter siswa yang berakhlaktul karimah dengan pembiasaan kegiatan shalat dhuhur dan shalat jum’at.
Di usia mereka yang menuju tahap remaja merupakan sosok yang harus dijaga dan dibina secara berkesinambungan karena rentan terhadap pengaruh-pengaruh menyimpang. Asupan nilai dan ilmu agama harus dilakukan dengan berbagai kegiatan sehingga remaja semakin terarah. Kemakmuran masjid tentu salah satu sasarannya dan mereka harus dapat menjadi pelopor masjid.
Terdapat komunitas yang unik baru-baru ini dibentuk oleh siswa SMP Laboratorium UM, yakni komunitas pecinta masjid yang mereka namai dengan seorang filusuf muslim dari Kordoba yakni Ibnu Rusyd disamping itu merujuk dari kegiatan yang biasa mereka rutin lakukan tercermin dari nama “Ibnu Rusyd” (Ingat Baca Nulis Qur’an teRUs Diamalkan). Bukan saja membaca tetapi juga memaknai di dalam hatinya, setelah itu di amalkan dengan tingkah laku yang terpuji sesuai kandungan Al-Qur’an yakni “hudan linnas” yakni petunjuk bagi umat manusia.
Berawal dari mengisi jam istirahat dengan kegiatan produktif yakni mengaji, lambat laun mereka membentuk menjadi sebuah komunitas yang bertujuan untuk memakmurkan masjid dengan kegiatan yang lebih beragam lagi, seperti halnya berdiskusi dalam hal keagamaan dan tugas sekolah, juga saling belajar untuk menjadi muadzin dan bilal shalat jum’at.
Untuk keanggotaan sementara sebanyak 15 siswa baik kelas 7 maupun kelas 8. Diharapkan kedepannya komunitas ini bisa membentengi siswa dari kegiatan negatif, mengembangkan potensi siswa dalam keagamaan untuk lebih menambah wawasan, memotivasi siswa untuk memiliki kepribadian yang akhlakul karimah dan bisa menjadi uswatun hasanah di lingkungannya baik di lingkungan sekolah maupun dirumahnya. (By: Irsyadul Ibad)
