You are currently viewing Memgembangkan budaya Positif Berucap Minta Tolong, Minta Maaf dan Terimakasih

Memgembangkan budaya Positif Berucap Minta Tolong, Minta Maaf dan Terimakasih

Oleh: Ridhawati Endah Sulistyaningrum, S., S.Pd.

Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kota Malang

Minta Tolong, Minta Maaf dan Terimakasih merupakan kata yang Sederhana dan sangat mudah dipraktikkan, tetapi serasa sulit jika tidak terbiasa. Untuk itu perlu membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah merupakan rumah ke dua bagi siswa, sehingga sekolah merupakan lingkungan yang tepat untuk melatih pembiasaan posisif yang dapat berdampak dikemudian hari sebagai wujud implementasi pendidikan karakter di sekolah.

Sebagai orang tua tentu kita ingin memberikan yang terbaik untuk anak dan menjadikannya menjadi pribadi yang baik. Tentu saja, hal ini penting untuk masa depannya.selain orang tua guru juga sangat berperan dalam pembentukan etika sopan santun. Etika sopan santun dalam bertutur kata sangatlah penting diucapkan terutama dalam menjalani kehidupan sosial. Tatakrama beretika sopan santun ini bukan hanya harus di terapkan pada setiap kegiatan formal atau bertemu orang tertentu saja, namun hal tersebut juga harus dilakukan baiknya dalam pergaulan sehari-hari. Terlebih lagi anak usia SMP masa kini lebih dapat terbiasa menerapkan etika yang berlaku sehingga dapat dijadikan suatu kebiasaan yang positif yang akan terus di laksanakan. Peran orang tua juga sangat penting untuk mengajarkan etika sopan santun sebagai pembiasaan dirumah.

Tujuan mengenal siswa dengan kata tolong, maaf, dan terima kasih dalam berkomunikasi sehari-hari untuk menumbuhkan kesadaran siswa untuk menerapkan kata maaf, tolong dan terima kasih dalam komunikasi dengan teman, guru maupun orang tua. Serta terbentuknya kebiasaan siswa untuk mengucapakan kata tolong maaf, dan terima kasih dalam pergaulan komunikasi sehari-hari sehingga siswa terbiasa mengucapakan kata maaf bila melakukan kesalahan, tolong untuk meminta bantuan , dan terima kasih.

            Program ini akan dapat tercapai jika ada kolaborasi antar warga sekolah. Untuk ini saya beberapa kali koordinasi dengan warga sekolah untuk selalu saling mendukung. Dengan demikian pengembangan budaya positif di sekolah akan semakin kuat dan bermanfaat dalam kehidupan siswa dala bermasyarakat. Di sini saya ingin mewujudkan suasana yang menyenangkan. Sikap guru bisa memahami muridnya. Tutur kata yang bisa menunjukkan kelembutan dan bermakna. Murid-murid yang memiliki semangat untuk belajar dan selalu mau merubah untuk kebaikan, Saling berinteraksi dengan saling menghargai dan memahami terhadap guru dan temannya.

Lampiran: https://youtu.be/UoMYDwuZ-wA

Tujuan Pengembangan budaya positif
Sosialisasi ke Walikelas Pengembangan budaya positif di sekolah
Perwujudan budaya positif “TOMAT” (tolong, maaf, dan terimakasih)

This Post Has One Comment

Leave a Reply